Artikel

6/recent/ticker-posts

Sejarah Ditemukannya Matematika yang Belum Banyak Diketahui


Siswa banyak mempelajari tentang rumus, tetapi sejarah ditemukannya matematika jarang dipelajari. Bahkan dianggap kurang penting dibandingkan dengan hafalan rumus. Hal ini membuat siswa terjebak pada penggunaan rumusnya secara praktis serta menjemukan.

Mata pelajaran satu ini menjadi momok atau kesulitan bagi banyak orang, bukan karena berhubungan dengan angka, tetapi tentang bagaimana rumus – rumusnya sudah menguasai berbagai materi di dalamnya, apakah manusia dahulu juga demikian?

Sejarah Ditemukannya Matematika Tidak Selalu Berkaitan Dengan Rumus

Matematika menjadi suatu kajian atau bidang ilmu tidak lama setelah konsep dasar ditemukan oleh para ilmuwan, seperti teorema phytagoras dan sebagainya. Ilmuwan Muslim Al Khawarizmi menemukan pola aljabar, membuat kajian menjadi semakin lebih mudah dan terarah.

Tetapi jauh sebelum para ilmuwan tersebut menemukan serta membukukan konsepnya ternyata manusia sudah hidup berdampingan dengannya. Penemuan di mesir tentang perhitungan berbagai komoditas alam menunjukkan bahwa penerapannya sudah ada bahkan 3000 sebelum masehi.

Bahkan pembuatan piramida, konstruksi bangunan babilonia, juga sudah menggunakan perhitungan rumit agar konstruksinya tetap kokoh berdiri. Kemudian baru sekitar 600 sebelum masehi orang – orang Yunani mempelajari kembali dan membuktikan kebenarannya.

Jauh sebelum itu juga bahkan ditemukan lagi artefak yang menunjukkan bahwa manusia telah hidup berdampingan cukup lama, sekitar 35000 sebelum Masehi. Ditemukan tulang – belulang dengan guratan – guratan di permukaannya, menunjukkan adanya perhitungan.

Tidak hanya tentang perhitungan, juga tentang seni juga berkembang, mulai dari bagaimana masyarakat mesir membangun Piramida dengan kokoh, simetris, serta efisien. Pertimbangan tersebut bahkan sangat sulit direplika oleh teknologi masa kini.

Pada zaman dahulu mereka belum mendefinisikan matematika, tetapi telah mengelompokkannya menjadi suatu hal yang penting bagi kehidupan mereka. Pertama dianggap sebagai salah satu media menghitung dan melakukan pengukuran.

Kedua digunakan sebagai alat untuk mempertimbangkan pembuatan sebuah konstruksi, karena tidak hanya tentang bentuk saja, tetapi juga ukurannya. Berbagai bangunan megah sangat berisiko ketika tidak memahami bagaimana bentuk bekerja serta ukurannya.

Ketiga dianggap sebagai bagian dari aturan – aturan ketat untuk dipatuhi, sifatnya yang cenderung benar salah menjadi pedoman bagi masyarakat untuk hidup teratur. Bahkan sekarang berkembang berbagai konsep tatanan masyarakat berdasarkan pola tersebut.

Memang masih belum bisa mengetahui bagaimana manusia berinteraksi atau menemukannya. Bahkan sejarah ditemukannya matematika mungkin tidak akan ketemu, karena manusia selalu hidup berdampingan dari awal ia menghuni bumi. Asrar

Post a Comment

0 Comments