Pecahan campuran adalah suatu bentuk operasi bilangan. Pada
karya ilmiyah ini, metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahn pecahan campuran adalah menghafal
perkalian. Menghafal perkalian merupakan suatu pencarian yang menerapkan proses
hafalan untuk menemukan solusi terbaik dari suatu masalah, dengan melibatkan
bentuk-bentuk, juga konsep perkalian, metode dan cara cepat menghafal
perkalian.
Hafalan perkalian,
khususnya perkalian di bawah 100 adalah hal yang sangat penting bagi anak.
Sejak anak duduk di bangku kelas 3 SD, harusnya sudah diperkenalkan dengan
konsep perkalian, biasanya guru meminta anak untuk menghafal perkalian, hampir
semua bilangan yang hasilnya di bawah 100, yaitu perkalian bilangan seperti
1×1, 1×2, …dan seterusnya sampai 10×10. Seorang anak yang tidak berhasil
menghapal perkalian, bisa dipastikan akan terhambat untuk mengikuti pelajaran
matematika di kelas-kelas berikutnya, terutama dalam memulai pembahasan tentang
pecahan campuran. Mengapa ? Karena sebagian besar pelajaran matematika di
tingkat Sekolah Dasar dan juga tingkat-tingkat selanjutnya hampir selalu
menggunakan hafalan perkalian. Mengutip pendapat Jerry Taylor, bahwa cinta
matematika harus ditanamkan sejak kecil dan dimulai dari rumah maka orang yang
sebaiknya membantu anak menghafal perkalian atau belajar matematika pada
umumnya adalah ibunya atau siapa saja yang banyak bergaul dengan anak itu. Jadi
setiap kesempatan yang ada di rumah ketika berinteraksi dengan anak hendaklah
dimanfaatkan orang tua untuk tujuan ini.
Di Kelas IV dan V SD, anak-anak telah
mempelajari operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada
pecahan. Mari kita perdalam kemampuan anak dalam melakukan operasi hitung
campuran pada bilangan pecahan (pecahan biasa, pecahan campuran, maupun pecahan
desimal) dengan terlebih dahulu kita mengajari anak untuk menghapal perkalian.
Matematika selalu berhubungan dengan
kecepatan menghitung. Memang, berhitung adalah bagian tak terpisahkan dari
matematika, terutama pada tingkat SD. Tetapi, kemampuan menghitung secara cepat
bukanlah hal terpenting dalam matematika. Yang terpenting adalah pemahaman
konsep. Melalui pemahaman konsep, anak akan mampu melakukan analisis
(penalaran) terhadap permasalahan (soal) untuk kemudian menyelesaikan soal-sol
yang berhubungan dengan pecahan campuran, barulah kemampuan menghitung
diperlukan. Itu pun bukan sebagai sesuatu yang mutlak, sebab pada saat ini
telah banyak beredar alat bantu menghitung seperti kalkulator dan komputer.
Untuk itu menghapal sangat di perlukan
dalam menunjang kemampuan seseorangdalam berbagai hal. Bukan hanya berguna
dalam matematika, tapi juga berguna dalam hal lain. Berikut beberapa manfaat
dalam menghapal:
1. Mengasah
Daya Ingat
Otak anak terbiasa
dilatih untuk menyimpan banyak informasi penting dan bermanfaat, seperti
menghafalkan lagu, mengingat cerita, dan lain-lain. Semakin banyak latihan
diberikan, otak semakin menyediakan ruang untuk menyimpan informasi. Suatu saat
anak bisa memanggil semua arsip yang tersimpan dalam otaknya. Anak pun jadi terbiasa
saat harus menghafal sesuatu. Ini jelas sangat bermanfaat saat anak beranjak
dewasa. Bukankah beberapa profesi menuntut daya ingat yang tinggi? Pakar hukum,
dokter, bintang film menuntut mereka bisa menghafal dengan cepat.
2. Melatih
Konsentrasi
Agar bisa menghafal
dengan baik dibutuhkan konsentrasi tinggi. Anak harus bisa memusatkan perhatian
pada objek hafalannya. Secara tak langsung menghafal mengajari anak agar dia
berkonsentrasi dengan baik.
3. Belajar
Pemahaman
Agar objek hafalan
bisa disimpan dalam waktu lama, anak harus bisa memahami setiap kata dalam
hafalannya. Dengan kata lain, belajar menghafal melatih anak untuk memahami
sesuatu. Jika dia mendapat informasi maka dia harus mencerna terlebih dahulu
sebelum diterima.
4. Menumbuhkan
Kepercayaan Diri
Pengucapan kembali
sesuatu yang dihafalkan merupakan prestasi sendiri buat anak, sehingga
menimbulkan kebanggaan buatnya. Bahkan, ia tak segan-segan menunjukkan
kemampuan dan keterampilannya kepada orang lain. Semua itu bisa memupuk rasa
percaya dirinya.
5. Melatih
Kemampuan Berbahasa
Anak bisa melatih
kemampuan berbahasanya. Dia bisa mengenal ribuan kosakata baru. Dia juga
mengerti bagaimana sebuah kalimat disusun, bagaimana menggunakan bahasa yang
baik dan benar. Kelak, anak terampil menggunakan bahasa yang baik.
0 Comments