Artikel

6/recent/ticker-posts

Implementasi PAKEM

   
Implementasi PAKEM dalam praktek pembelajaran sangat penting untuk sekolah untuk menggali informasi, khusus contoh-contoh perkembangan yang langsung dari lapangan. Sekolah-sekolah yang sudah mengimplementasikan PAKEM tentu sekolah yang menggunakan manajemen model MBS (berdasar kompetensi sekolah) yang secara otonom dan profesional mampu menyediakan informasi mengenai perkembangan sekolah. Dalam implementasi MBS guru yang profesional pada dasarnya ditentukan oleh attitude-nya yang baik secara intelektual maupun pada kondisi yang prima. Profesionalisasi harus dipandang sebagai proses yang terus menerus ditingkatkan kapasitasnya sehingga setiap saat dapat diperbaiki kualita mengajar guru.
Pendidik dan peserta didik perlu bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk memnuhi kebutuhan manusia moedern mandiri, bekerjasama, berpikir kritis, memecahkan masalah, persaingan internasional(Globalisasi). Strategi yang dilakukan pendidik adalah mendesain pembelajaran yang menjadikan peserta didik belajar lebih efektif/pendalaman, peserta didik lebih kritis, peserta didik menjadi lebih kreatif, suasana dan pengalaman belajar bervariasi, meningkatkan kematangan emosional/sosial, produktivitas peserta didik tinggi, dan siap menghadapi perubahan dan partisipasi dalam proses perubahan.
Ada empat macam program utama menurut Muijs dan Reynolds (2008:186) yang terkait dengan keterampilan berpikir yaitu :
a)      Mengerjakan sejumlah keterampilan mengatasi masalah (problem solving) kepada peserta didik;
b)      Pendekatan metakognitif mulai dari premis bahwa kinerja seseorang dapat ditingkatkan melalui pemahaman dan kesadaran yang lebih baik tentang proses berpikir sendiri;
c)      Sebagian pendidik percaya bahwa pembelajaran open ended dan aktif, yang didorong oleh metode mengajar konstruktivis, sudah cukup untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik;
d)     Pendekatan berpikir formal membantu peserta didik menjalani transisi antar tahap perkembangan dengan lebih mudah.
Model dan strategi yang sesuai dengan kebutuhan materi pembelajaran dengan menggunakan fasilitas dan media pembelajaran yang tepat intinya adalah kadar tingginya kegiatan belajar banyak dipengaruhi oleh pendekatan dan model belajar mengajar yang digunakan guru apakah sudah PAKEM atau belum.


a.      Hakikat Strategi PAKEM
Hasil-hasil penelitian bahwa selama ini pembelajaran yang berlangsung pada sebagian sekolah cenderung menunjukkan :
1)      Guru lebih banyak ceramah;
2)      Media belum dimanfaatkan;
3)      Pengelolaan belajar cenderung klasikal dan kegiatan belajar kurang bervariasi;
4)      Tuntutan guru terhadap hasil belajar dan produktivitas rendah;
5)      Tidak ada pajangan hasil karya peserta didik;
6)      Guru dan buku sebagai sumber belajar;
7)      Semua peserta didik dianggap sama;
8)      Penilaiannya hanya berupa test dan penulaian cenderung subjektif;
9)      Latiahan dan tugas-tugas kuran dan tidak menantang;
10)  Interaksi pembelajaran yang searah.
Pembelajaran yang demikian ini tidak menunjukkan apapun mengenai upaya dari gurunya, hanya menghabiskan waktu dan anggaran tanpa kemajuan yang berarti (Sagala, 2009:164).

   Keadaan yang demikian ini tentu saja tidak membantu meningkatkan kualitas pendidikan, oleh karena itu perlu adanya upaya yang sungguh-sungguh yang diperankan oleh guru sebagai pendidik. Karakteristik PAKEM tampak pada kemampuan pendidik memahami sifat peserta didik, mengenal peserta didik secara peorangan yang mempunyai keunikan dan potensi dirinya sendiri. Pendidik memahami dengan betul bahasa peserta didik yang berasal dari latar belakang dan kemampuan yang berbeda.

Post a Comment

0 Comments