Teori medan (Field
Thory) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa siswa dalam belajar berada dalam
suatu medan. Dalam situasi belajar siswa menhadapi suatu tujuan yang ingin di
capai, tetapi selalu terdapat hambatan dalammempelajari bahan belajar tersebut.
Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka
ia akan berada dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya. Menurut
teori ini, belajar adalah berusaha mwngatasi hambatan-hambatan untuk mencapai
tujuan. Agar pada diri anak timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan
dengan baik, maka bahan pelajaran harus menantang. Tantangan yang dihadapi
dalam bahan belajar membuat siswa bersemangat untuk mengatasinya. Bahan
pelajaran yang baru yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan
membuat siswa tertantang untuk
mempelajarinya. Penggunaan metode eksperimen, inquiri, dizcovery juga
memberikan tantangan bagi siswa untuk belajar secara lebih giat dan
sungguh-sungguh. Penguatan positif dan negatif juga akan menantang siswa dan
timbul motif untuk memperoleh ganjaran atau terhindar dari hukuan yang tidak
menyenangkan.
-
Balikan dan Penguatan
Prinsip belajar yang
berkaitan dengan balikan dan penguatan adalah teori belajar operant conditioning
dari B.F.Skinner. kunci dari teori ini adalah hukum effeknya Thordike, hubungan
stimulus dan respon akan bertambah erat, jika disertai perasaan senang atau
puas dan sebaliknya bisa lenyap jika disertai perasaan tidak senang.
-
Perbedaan individual
Siswa merupakan makhluk
individu yang unikyang mana masing-masing mempunyai perbedaan yang khas seperti
perbedaan intelegensi, minat bakat, hobi, tingkah laku maupun sikap, mereka berbeda pula
dalam hal lataer belakang kebudayaan, sosial, ekonomi, dan keadaan orang
tuanya. Guru harus memahami perbedaan siswa secara individu agar dapat melayani
pendidikan yang sesuai dengan perbedaannya itu. Siswa akan berkembang sesuai
dengn kemsampuannya masing-masing, setiap siswa juga memiliki tempo
perkembangan sendiri-sendiri maka guru dapat memberi pelajarn sesuai dengan
temponya masing-masing. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan
hasil belajar siswa. Karenanya perbedaan individual perlu diperhatikan oleh
guru dalam upaya pembelajaran, sistem pendidikan klasik yang dilakukan di
sekolah kita kurang memperhatikan masalah perbedaan individual, umumnya
pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan melihat siswa sebagai individu dengan
kemampuan rata-rata, kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula dengan
pengetahuan.
0 Comments