Artikel

6/recent/ticker-posts

Manajeman Pendidikan Sekolah

Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua umat. Pendidikan selalu menjadi tumpuan harapan untuk mengembangkan individu dan masyarakat. Memang pendidikan merupakan alat untuk memajukan peradaban, mengembangkan masyarakat, dan membuat generasi mampu berbuat banyak bagi kepentingan mereka.Tujuan pendidikan sinkron dengan tujuan hidup bangsa, yaitu melahirkan individu, keluarga dan masyarakat yang saleh, serta menumbuhkan konsep-konsep kemanusiaan yang baik diantara umat manusia dalam mencapai suasana saling pengertian sehingga dapat melahirkan konsep-konsep yang sesuai dengan budaya, peradaban, dan warisan umat serta pandangannya tentang alam, manusia dan hidup. Pendidikan tidak berada dalam ruang hampa. Artinya, pendidikan selalu berada dalam konteks. Pendidikan merupakan wahana, sarana, dan proses serta alat untuk mentransfer warisan umat dari nenek moyang kepada anak cucu dan dari orang tua kepada anak. Pendidikan mengembangkan peradaban melalui pengembangan ilmu dan pengetahuan secara terus menerus sejalan dengan visi dan misi hidup umat. Pendidikan juga memberikan sahamnya bagi pemecahan berbagai masalah sosial kontemporer dengan melatih generasi muda untuk berfikir sehat agar segala aktifitas mereka di dalam masyarakat bersifat orisinal; dalam arti bukan impor atau tentative, melainkan lahir dari tradisi yang diadaptasi secara koordinatif dengan berbagai realitas perkembangan zaman.
Cara demikian membutuhkan manajemen pendidikan yang dapat menjamin jati diri dan kepribadian umat termasuk dalam bingkai pendidikan Sekolah. Manajemen Pendidikan merupakan kunci sukses karena sangat menentukan kelancaran kinerja organisasi lembaga pendidikan yang bersangkutan. Dengan demikian, perubahan sosial akan selalu menuju ke arah yang lebih baik, berbagai rintangan akan dapat diatasi, serta ketergelinciran dan lompatan yang menyimpang jauh dijamin tidak akan terjadi. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis memberikan rumusan dalam makalah ini meliputi:
  1. Bagaimana pengertian manajemen Pendidikan Sekolah?
  2. Bagaimana Tujuan Manajemen Pendidikan Sekolah?
  3. Apa Ruang Lingkup Praktik Manajemen Pendidikan Sekolah?
Pembahasan

A.  Pengertian Manajemen Pendidikan Sekolah
            Kata “Manajemen” saat ini sudah banyak dikenal di Indonesia, baik di lingkungan swasta, perusahaan, maupun pendidikan. Demikian pula seminar tentang manajemen telah muncul dimana-mana bak jamur dimusim hujan. Berdasarkan kenyataan-kenyataan ini menunjukkan manajemen telah diterima dan dibutuhkan kehadirannya di masyarakat.
            Banyak penulis yang telah berusaha untuk memberikan definisi atau batasan tentang pengertia manajemen. Berikut ini beberapa defenisi tentang manajemen sebagai berikut:
1.    Sukanto Reksohadipprodjo, “ Manajemen adalah suatu usaha, merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkordinir serta mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.[1]
2.    Marry Papker Follett, “Manajemen sebagai seni untuk mendapatkan sesuatu melalui sikap dan keterampilan tertentu.[2]
3.    James A.F. Stoner mengemukakan bahwa manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4.    Manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pendayagunaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efisien, efektif dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.[3]
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses dengan menggunakan  sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai suatu tujuan.
Adapun Pendidikan dapat diartikan secara sempit, dan dapat pula diartikan secara luas. Secara sempit pendidikan dapat diartikan: “bimbingan yang diberikan kepada anak-anak sampai ia dewasa”[4] Sedangkan penidikan dalam arti luas adalah segala sesuatu yang menyangkut proses perkembangan dan pengembangan manusia, yaitu upaya mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai bagi anak didik., sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan itu menjadi bagian kepribadian anak yang pada gilirannya ia menjadi orang pandai, baik, mampu hidup dan berguna bagi masyarakat.[5]
Pengertian pendidikan tersebut di atas masih bersifat umum. Adapun pendidikan Sekolah dapat diartikan sebagai bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Sekolah dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Sekolah.[6]
Istilah membimbing, mengarahkan dan mengasuh serta mengajarkan dan melatih, mengandung pengertian usaha mempengaruhi jiwa anak didik melalui proses setingkat demi setingkat menuju tujuan yang ditetapkan, yaitu menanamkan takwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran, sehingga terbentuklah manusia yang berpribadi dan bebrudi luhur sesuai ajaran Sekolah.
Pendidikan Sekolah juga berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Sekolah.[7]
Menurut Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A. mengemukakan pengertian Pendidikan Sekolah dalam dua aspek pertamapendidikan Sekolah merupakan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan atau didirikan dengan hasrat dan niat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai Sekolah.Kedua, pendidikan Sekolah adalah sistem pendidikan yang dikembangkan dari  dan disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Sekolah.[8]
Berdasarkan uraian di atas maka dapat di definisikan bahwa manajemen pendidikan Sekolah sebagai suatu proses dengan menggunakan  berbagai sumber daya untuk melakukan bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Sekolah.

B. Tujuan Manajemen Pendidikan Sekolah
            Manajemen pada dasarnya merupakan suatu penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu. Istilah manajemen biasa dikenal dalam ilmu ekonomi yang memfokuskan pada profit(keuntungan) dan komoditas komersial. Seorang manajer adalah orang yang menggunakan wewenang dan kebijaksanaan organisasi/perusahaan untuk menggerakkan staf atau bawahannya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karena itu seorang manajer biasanya bertugas untuk mengelola sumber daya fisik, yang berupa capital(modal),  skills (keterampilan-ketermapilan manusia), row material (bahan dan mentah), dan technologi,  agar dapat melahirkan produktivitas, efesiensi, tepat waktu (sesuai dengan rencana kerja dengan kualitas). Berbeda halnya dengan seorang pemimpin (leader) yang lebih memfokuskan pada visi. Ia berusaha mengajak dan memotivasi bawahannya untuk bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karena itu seorang pemimpin(leader)  biasanya berusaha mengelola sumber-sumber emosional dan spritual, yang berupa values (aspirasi),commitment (keberpihakan) dan aspiration (aspirasi) staf atau bawahannya, agar dapat melahirkan kebanggaan dan kepuasan dalam bekerja. Menurut teori manajemen, bahwa manajer yang sukses adalah manajer yang memiliki unsur kepemimpinan (leadership) dan mampu menerapkan serta mengembangkannya. Dengan kata lain manajer yang mampu bertindak sebagai pemimpin (manager is a leader)
            Manajemen pendidikan adalah manajemen yang diterapkan dalam pengembangan pendidikan. Dalam arti ia merupakan seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan Sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan Sekolah secara efektif dan efesian. Bisa juga diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya pendidikan Sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan Sekolah secara efektif dan efesien. Manajemen pendidikan lebih bersifat umum untuk semua aktifitas pendidikan pada umumnya, sedangkan manajemen pendidikan lebih khusus lagi mengarah pada manajemen yang diterapkan dalam pengembangan pendidikan Sekolah. Dalam arti bagaimana menggunakan dan mengelola sumber daya pendidikan Sekolah secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pengembangan, kemajuan dan kualitas proses dan hasil pendidikan Sekolah itu sendiri. Sudah barang tentu aspek manager dan leaderyang Sekolah  atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Sekolah dan/atau yang berciri khas Sekolah, harus melekat pada manajemen pendidikan Sekolah.
            Lembaga pendidikan Sekolah bisa dikategorikan sebagai lembaga industri mulia (nobel industri) karena mengembang misi ganda yaitu profit sekaligus sosial. Misi profit yaitu, untuk mencapai keuntungan, ini dapat dicapai ketika efisiensi dan efektifitas dana bisa tercapai, sehingga pemasukan (income) lebih besar daripada biaya operasional. Misi sosial bertujuan untuk mewariskan dan menginternalisasikan nilai luhur. Misi kedua ini dapat dicapai secara maksimal apabila lembaga pendidikan Sekolah tersebut memiliki modal human-capital dan social capital yang memadai dan juga memiliki tingkat keefektifan dan efisiensi yang tinggi. Itulah sebabnya mengelola lembaga pendidikan Sekolah tidak hanya dibutuhkan profesionalisme yang tinggi, tetapi juga misi niat suci dan mental berlimpah, sama halnya dengan mengelola noble industry yang lain, seperti rumah sakit, panti asuhan, yayasan sosial, lembaga riset atau kajian dan lemabaga swadaya masyarakat.
            Sumber daya pendidikan Sekolah itu setidak-tidaknya menyangkut peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan (termasuk di dalamnya tenaga adminstrasi), kurikulum atau program pendidikan, sarana/prasarana, biaya keuangan, informasi, proses belajar mengajar atau pelaksanaan pendidikan, lingkungan, output dan outcomeserta hubungan kerjasama/kemitraan dengan stakeholderdan lain-lain, yang ada pada lembaga-lembaga pendidikan Sekolah.
C.   Ruang Lingkup Praktik Manajemen Pendidikan Sekolah
Sebagaimana definisi yang dikemukakan oleh Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A. bahwa manajemen pendidikan Sekolah merupakan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan dengan hasrat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai Sekolah. Dalam praktiknya di indonesia pendidikan Sekolah setidak-tidaknya dapat dikelompokkan ke dalam lima jenis, yaitu:
1.    Pondok Pesantren atau Madrasah Diniyah, yang menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional di sebut sebagai pendidikan kegamaan (Sekolah) formal, seperti pondok pesantren/Madrasah Diniyah (Ula, wustha, ‘Ulya, dan Ma’had ‘Ali)
2.    PAUD/RA, BA, TA, Madrasah da pendidika lanjutan seperti IAIN, SAIN atau Universitas Sekolah Negeri yang bernaung di bawah Kementerian Agama.
3.    Pendidikan Usia dini, RA, BA, TA, sekolah/perguruan tinggi yang diselenggaraakan di bawah naungan yayasan dan organisasi Sekolah.
4.    Pelajaran agama Sekolah di sekolah/ madrasah/perguruan tinggi sebagai suatu mata pelajaran atau mata kuliah, dan atau sebagai program studi; dan
5.    Pendidikan Sekolah dalam keluarga atau di tempat-tempat ibadah, dan/atau di forum-forum kajian keSekolahan, majelis taklim, dan institusi-institusi lainnya yang sekarang sedang digalakkan oleh masyarakat, atau pendidikan (Sekolah) melalui jalur pendidikan nonformal, dan informal.[9]
Ruang lingkup praktik manajemen pendidikan Sekolah dalam definisi kedua yang dikemukakan oleh Prof. Dr. H. Muhaimin , M.A. yaitu sistem pendidikan dari dan disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Sekolah. Dalam pengertian ini pendidikan Sekolah  dapat juga mencakup;
1.    Pendidik/guru/dosen kepala Madrasah/sekolah atau pimpinan perguruan Tinggi dan / atau tenaga kependidikan lainnya yang melakukan dan emgnembangkan aktivitas kependidikannya disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Sekolah.
2.    Komponen-komponen pendidikan lainnya seperti tujuan, materi/bahan ajar, alat/ media/ sumber belajar, metode, evaluasi, lingkungan/konteks, manajemen dan lain-lain yang disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Sekolah atau yang bercirikhas Sekolah.[10]
Dengan demikian lingkup praktik manajemen pendidikan Sekolah meliputi manajemen kelembagaan dan program pendidikan Sekolah serta aspek sprit Sekolah melekat pada setiap aktivitas pendidikan.
A.     Kesimpulan
Manajemen pendidikan Sekolah sebagai suatu proses dengan menggunakan  berbagai sumber daya untuk melakukan bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Sekolah.
Tujuan Manajemen Pendidikan Sekolah adalahmenggunakan dan mengelola sumber daya pendidikan Sekolah secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pengembangan, kemajuan dan kualitas proses dan hasil pendidikan Sekolah itu sendiri.
Ruang lingkup praktik manajemen Pendidikan Sekolah meliputi aspek manajemen kelembagaan dan program pendidikan Sekolah serta aspek sprit Sekolah yang  melekat pada setiap aktivitas pendidikan.
B.     Saran-saran: Tugas Madrasah sebagai lembaga pendidikan dan keagamaan perlu menjadi contoh dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu dibutuhkan manajemen Yang dapat menggerakkan dan memanfaatkan semua potensi-potensi yang dimiliki oleh lembaga pendidikan Sekolah tersebut.



DAFTAR PUSTAKA
  1. Ali,  M. Natsir, Dasar-dasar Ilmu Mendidik, Jakarta:mutiara, 1997.
  2. Arifin, H.Muzayin, Filsafat Pendidikan SekolahCet. 1, Jakarta:Bina Aksara, 1987.
  3. H. Muhaimin, dkk, Manajemen Pendidikan Sekolah “Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah / Madrasah, cet. 2; Jakarta ; Kencana,  2010.
  4. Manaf, H. Sofwan, Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren. Jakarta, Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Sekolah Depag RI.,  2001.
  5. Marribah, Ahmad D., Pengantar Filsafat Pendidikan Sekolah,Cet. 5; Jakarta : Bumi aksara, 1997.
  6. Rivai, Veithzal, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktek. Cet 1; Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006
  7. Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Sekolah,Cet. Ke-4 : Bandung;Remaja Rosda Karya, 2001.
  8. Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, Cet. 3;  Jakarta: Ghalia Indonesia, 1987

Post a Comment

0 Comments