Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua umat. Pendidikan
selalu menjadi tumpuan harapan untuk mengembangkan individu dan masyarakat.
Memang pendidikan merupakan alat untuk memajukan peradaban, mengembangkan
masyarakat, dan membuat generasi mampu berbuat banyak bagi kepentingan mereka.Tujuan
pendidikan sinkron dengan tujuan hidup bangsa, yaitu melahirkan individu,
keluarga dan masyarakat yang saleh, serta menumbuhkan konsep-konsep kemanusiaan
yang baik diantara umat manusia dalam mencapai suasana saling pengertian
sehingga dapat melahirkan konsep-konsep yang sesuai dengan budaya, peradaban,
dan warisan umat serta pandangannya tentang alam, manusia dan hidup. Pendidikan tidak berada dalam ruang hampa. Artinya, pendidikan
selalu berada dalam konteks. Pendidikan merupakan wahana, sarana, dan proses
serta alat untuk mentransfer warisan umat dari nenek moyang kepada anak cucu
dan dari orang tua kepada anak. Pendidikan mengembangkan peradaban melalui pengembangan ilmu dan
pengetahuan secara terus menerus sejalan dengan visi dan misi hidup umat.
Pendidikan juga memberikan sahamnya bagi pemecahan berbagai masalah sosial
kontemporer dengan melatih generasi muda untuk berfikir sehat agar segala
aktifitas mereka di dalam masyarakat bersifat orisinal; dalam arti bukan impor
atau tentative, melainkan lahir dari tradisi yang diadaptasi secara
koordinatif dengan berbagai realitas perkembangan zaman.
Cara demikian membutuhkan manajemen pendidikan yang dapat
menjamin jati diri dan kepribadian umat termasuk dalam bingkai pendidikan Sekolah. Manajemen
Pendidikan merupakan kunci sukses karena sangat menentukan kelancaran kinerja
organisasi lembaga pendidikan yang bersangkutan. Dengan demikian, perubahan sosial akan selalu
menuju ke arah yang lebih baik, berbagai rintangan akan dapat diatasi, serta
ketergelinciran dan lompatan yang menyimpang jauh dijamin tidak akan terjadi. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis memberikan
rumusan dalam makalah ini meliputi:
- Bagaimana pengertian manajemen Pendidikan Sekolah?
- Bagaimana Tujuan Manajemen Pendidikan Sekolah?
- Apa Ruang Lingkup Praktik Manajemen Pendidikan Sekolah?
Pembahasan
A.
Pengertian Manajemen Pendidikan Sekolah
Kata “Manajemen” saat ini sudah banyak dikenal di Indonesia, baik di lingkungan
swasta, perusahaan, maupun pendidikan. Demikian pula seminar tentang manajemen
telah muncul dimana-mana bak jamur dimusim hujan. Berdasarkan
kenyataan-kenyataan ini menunjukkan manajemen telah diterima dan dibutuhkan
kehadirannya di masyarakat.
Banyak penulis yang telah berusaha untuk memberikan definisi atau batasan
tentang pengertia manajemen. Berikut ini beberapa defenisi tentang manajemen
sebagai berikut:
1. Sukanto Reksohadipprodjo, “
Manajemen adalah suatu usaha, merencanakan, mengorganisir, mengarahkan,
mengkordinir serta mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi agar tercapai
tujuan organisasi secara efisien dan efektif.[1]
2. Marry Papker Follett,
“Manajemen sebagai seni untuk mendapatkan sesuatu melalui sikap dan
keterampilan tertentu.[2]
3. James A.F. Stoner
mengemukakan bahwa manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
4. Manajemen sebagai ilmu dan
seni mengatur proses pendayagunaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
secara efisien, efektif dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.[3]
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut,
maka manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses dengan menggunakan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai suatu tujuan.
Adapun Pendidikan dapat diartikan secara
sempit, dan dapat pula diartikan secara luas. Secara sempit pendidikan dapat
diartikan: “bimbingan yang diberikan kepada anak-anak sampai ia dewasa”[4] Sedangkan
penidikan dalam arti luas adalah segala sesuatu yang menyangkut proses
perkembangan dan pengembangan manusia, yaitu upaya mengembangkan dan menanamkan
nilai-nilai bagi anak didik., sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam
pendidikan itu menjadi bagian kepribadian anak yang pada gilirannya ia menjadi
orang pandai, baik, mampu hidup dan berguna bagi masyarakat.[5]
Pengertian pendidikan tersebut di atas masih
bersifat umum. Adapun pendidikan Sekolah dapat diartikan sebagai
bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Sekolah
dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi
berlakunya semua ajaran Sekolah.[6]
Istilah membimbing, mengarahkan dan mengasuh
serta mengajarkan dan melatih, mengandung pengertian usaha mempengaruhi jiwa
anak didik melalui proses setingkat demi setingkat menuju tujuan yang
ditetapkan, yaitu menanamkan takwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran,
sehingga terbentuklah manusia yang berpribadi dan bebrudi luhur sesuai ajaran Sekolah.
Pendidikan Sekolah juga berarti bimbingan
yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan
ajaran Sekolah.[7]
Menurut Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A.
mengemukakan pengertian Pendidikan Sekolah dalam dua aspek pertamapendidikan
Sekolah
merupakan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan atau didirikan dengan
hasrat dan niat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai Sekolah.Kedua, pendidikan
Sekolah
adalah sistem pendidikan yang dikembangkan dari dan disemangati atau dijiwai
oleh ajaran dan nilai-nilai Sekolah.[8]
Berdasarkan uraian di atas maka dapat di
definisikan bahwa manajemen pendidikan Sekolah sebagai suatu proses
dengan menggunakan berbagai sumber daya untuk melakukan bimbingan
terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani seseorang agar ia berkembang secara
maksimal sesuai dengan ajaran Sekolah.
B.
Tujuan Manajemen Pendidikan Sekolah
Manajemen
pada dasarnya merupakan suatu penggunaan sumber daya secara efektif untuk
mencapai sasaran atau tujuan tertentu. Istilah manajemen biasa dikenal dalam
ilmu ekonomi yang memfokuskan pada profit(keuntungan) dan komoditas
komersial. Seorang manajer adalah orang yang menggunakan wewenang dan
kebijaksanaan organisasi/perusahaan untuk menggerakkan staf atau bawahannya
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karena itu seorang manajer biasanya
bertugas untuk mengelola sumber daya fisik, yang berupa capital(modal), skills (keterampilan-ketermapilan
manusia), row material (bahan dan mentah), dan technologi, agar
dapat melahirkan produktivitas, efesiensi, tepat waktu (sesuai dengan rencana
kerja dengan kualitas). Berbeda halnya dengan seorang pemimpin (leader) yang
lebih memfokuskan pada visi. Ia berusaha mengajak dan memotivasi bawahannya
untuk bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karena itu seorang
pemimpin(leader) biasanya berusaha mengelola sumber-sumber
emosional dan spritual, yang berupa values (aspirasi),commitment
(keberpihakan) dan aspiration (aspirasi) staf atau bawahannya,
agar dapat melahirkan kebanggaan dan kepuasan dalam bekerja. Menurut teori
manajemen, bahwa manajer yang sukses adalah manajer yang memiliki unsur
kepemimpinan (leadership) dan mampu menerapkan serta
mengembangkannya. Dengan kata lain manajer yang mampu bertindak sebagai
pemimpin (manager is a leader)
Manajemen pendidikan adalah manajemen yang diterapkan dalam pengembangan
pendidikan. Dalam arti ia merupakan seni dan ilmu mengelola sumber daya
pendidikan Sekolah
untuk mencapai tujuan pendidikan Sekolah secara efektif dan
efesian. Bisa juga diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian sumber daya pendidikan Sekolah
untuk mencapai tujuan pendidikan Sekolah secara efektif dan
efesien. Manajemen pendidikan lebih bersifat umum untuk semua aktifitas
pendidikan pada umumnya, sedangkan manajemen pendidikan lebih khusus lagi
mengarah pada manajemen yang diterapkan dalam pengembangan pendidikan Sekolah.
Dalam arti bagaimana menggunakan dan mengelola sumber daya pendidikan Sekolah
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pengembangan, kemajuan dan
kualitas proses dan hasil pendidikan Sekolah itu sendiri. Sudah barang
tentu aspek manager dan leaderyang Sekolah atau dijiwai oleh ajaran dan
nilai-nilai Sekolah dan/atau yang berciri khas Sekolah,
harus melekat pada manajemen pendidikan Sekolah.
Lembaga pendidikan Sekolah bisa dikategorikan sebagai lembaga industri
mulia (nobel industri) karena mengembang misi ganda yaitu profit
sekaligus sosial. Misi profit yaitu, untuk mencapai keuntungan, ini dapat
dicapai ketika efisiensi dan efektifitas dana bisa tercapai, sehingga pemasukan (income) lebih
besar daripada biaya operasional. Misi sosial bertujuan untuk mewariskan dan
menginternalisasikan nilai luhur. Misi kedua ini dapat dicapai secara maksimal
apabila lembaga pendidikan Sekolah tersebut memiliki modal human-capital dan social
capital yang memadai dan juga memiliki tingkat keefektifan dan efisiensi
yang tinggi. Itulah sebabnya mengelola lembaga pendidikan Sekolah
tidak hanya dibutuhkan profesionalisme yang tinggi, tetapi juga misi niat suci
dan mental berlimpah, sama halnya dengan mengelola noble industry yang
lain, seperti rumah sakit, panti asuhan, yayasan sosial, lembaga riset atau
kajian dan lemabaga swadaya masyarakat.
Sumber daya pendidikan Sekolah itu setidak-tidaknya menyangkut peserta
didik, pendidik dan tenaga kependidikan (termasuk di dalamnya tenaga
adminstrasi), kurikulum atau program pendidikan, sarana/prasarana, biaya
keuangan, informasi, proses belajar mengajar atau pelaksanaan pendidikan,
lingkungan, output dan outcomeserta hubungan
kerjasama/kemitraan dengan stakeholderdan lain-lain, yang ada pada
lembaga-lembaga pendidikan Sekolah.
C. Ruang Lingkup Praktik
Manajemen Pendidikan Sekolah
Sebagaimana definisi yang dikemukakan oleh
Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A. bahwa manajemen pendidikan Sekolah
merupakan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan dengan hasrat untuk
mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai Sekolah. Dalam praktiknya di
indonesia pendidikan Sekolah setidak-tidaknya dapat dikelompokkan ke
dalam lima jenis, yaitu:
1. Pondok Pesantren atau
Madrasah Diniyah, yang menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional di sebut sebagai pendidikan kegamaan (Sekolah) formal, seperti pondok
pesantren/Madrasah Diniyah (Ula, wustha, ‘Ulya, dan Ma’had ‘Ali)
2. PAUD/RA, BA, TA, Madrasah
da pendidika lanjutan seperti IAIN, SAIN atau Universitas Sekolah
Negeri yang bernaung di bawah Kementerian Agama.
3. Pendidikan Usia dini, RA,
BA, TA, sekolah/perguruan tinggi yang diselenggaraakan di bawah naungan yayasan
dan organisasi Sekolah.
4. Pelajaran agama Sekolah di
sekolah/ madrasah/perguruan tinggi sebagai suatu mata pelajaran atau mata
kuliah, dan atau sebagai program studi; dan
5. Pendidikan Sekolah
dalam keluarga atau di tempat-tempat ibadah, dan/atau di forum-forum kajian keSekolahan,
majelis taklim, dan institusi-institusi lainnya yang sekarang sedang digalakkan
oleh masyarakat, atau pendidikan (Sekolah) melalui jalur pendidikan
nonformal, dan informal.[9]
Ruang lingkup praktik manajemen pendidikan Sekolah
dalam definisi kedua yang dikemukakan oleh Prof. Dr. H. Muhaimin , M.A. yaitu
sistem pendidikan dari dan disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai
Sekolah.
Dalam pengertian ini pendidikan Sekolah dapat juga mencakup;
1. Pendidik/guru/dosen
kepala Madrasah/sekolah atau pimpinan perguruan Tinggi dan / atau tenaga
kependidikan lainnya yang melakukan dan emgnembangkan aktivitas kependidikannya
disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Sekolah.
2. Komponen-komponen
pendidikan lainnya seperti tujuan, materi/bahan ajar, alat/ media/ sumber
belajar, metode, evaluasi, lingkungan/konteks, manajemen dan lain-lain yang
disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Sekolah
atau yang bercirikhas Sekolah.[10]
Dengan demikian lingkup praktik manajemen
pendidikan Sekolah
meliputi manajemen kelembagaan dan program pendidikan Sekolah
serta aspek sprit Sekolah melekat pada setiap aktivitas pendidikan.
A. Kesimpulan
Manajemen pendidikan Sekolah
sebagai suatu proses dengan menggunakan berbagai sumber daya untuk
melakukan bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani seseorang agar ia
berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Sekolah.
Tujuan Manajemen Pendidikan Sekolah
adalahmenggunakan dan
mengelola sumber daya pendidikan Sekolah secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan pengembangan, kemajuan dan kualitas proses dan hasil pendidikan
Sekolah itu sendiri.
Ruang lingkup praktik manajemen Pendidikan Sekolah
meliputi aspek manajemen kelembagaan dan program pendidikan Sekolah
serta aspek sprit Sekolah yang melekat pada
setiap aktivitas pendidikan.
B. Saran-saran: Tugas Madrasah sebagai lembaga pendidikan dan keagamaan perlu
menjadi contoh dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu dibutuhkan manajemen
Yang dapat menggerakkan dan memanfaatkan semua potensi-potensi yang dimiliki
oleh lembaga pendidikan Sekolah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
- Ali, M. Natsir, Dasar-dasar Ilmu Mendidik, Jakarta:mutiara, 1997.
- Arifin, H.Muzayin, Filsafat Pendidikan Sekolah, Cet. 1, Jakarta:Bina Aksara, 1987.
- H. Muhaimin, dkk, Manajemen Pendidikan Sekolah “Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah / Madrasah, cet. 2; Jakarta ; Kencana, 2010.
- Manaf, H. Sofwan, Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren. Jakarta, Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Sekolah Depag RI., 2001.
- Marribah, Ahmad D., Pengantar Filsafat Pendidikan Sekolah,Cet. 5; Jakarta : Bumi aksara, 1997.
- Rivai, Veithzal, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktek. Cet 1; Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006
- Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Sekolah,Cet. Ke-4 : Bandung;Remaja Rosda Karya, 2001.
- Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, Cet. 3; Jakarta: Ghalia Indonesia, 1987
0 Comments