Sejarah
matematika termasuk bagian dari matematika. Sejarah matematika tidak saja ada
karena keberadaannya merupakan suatu keniscayaan, tetapi ia juga penting karena
dapat memberi pengaruh kepada perkembangan matematika dan pembelajaran
matematika.
Matematika
yang ”diciptakan” oleh manusia terdahulu, memberi ilham bagi paradigma
pembelajaran yang bersifat konstruktivistik sebagai bentuk implikasi sejarah
matematika dalam pembelajaran. Siswa-siswi diperbolehkan menggunakan usahanya
sendiri dalam menyelesaikan masalah matematika.Bahkan, siswa dan siswi diberi
kebebasan dalam menggunakan bahasa dan lambangnya sendiri.Paradigma semacam ini
menjadi suatu kecenderungan dalam pembelajaran matematika realistik atau
konstruktivis. Perkembangan matematka dalam diri individu (ontogeny) mungkin
saja mengikuti cara yang sama dengan perkembangan matematika itu sendiri
(phylogeny).
Sejarah
matematika meliputi beberapa dimensi berbeda, yaitu (1) sebagai materi
pembelajaran kuliah, (2) sebagai konteks materi pembelajaran, (3) sebagai
sumber strategi pembelajaran. Di samping itu, dalam penggunaannya sejarah
matematika mempunya beberapa manfaat, di antaranya:
a)
Understanding, yaitu bahwa dengan mengikuti jalan
perkembangan suatu konsepmatematika bahwa siswa-siswi akan lebih memahami
konsep tersebut;
b)
Enthusiasm, yaitu penggunaan sejarah matematika dapat
meningkatkan motivasi, kesenagan dan kepercayaan diri dalam belajar matematika;
c)
Skill, yaitu dengan menelaah suatu tema dalam sejarah
matematika, siswa-siswi diajak untuk belajar keterampilan meneliti, selain
keterampilan matematika.
Tahapan dalam Matematika
Disiplin
utama dalam matematika didasarkan pada kebutuhan perhitungan dalam perdagangan,
pengukuran tanah, dan pemprediksian peristiwa dalam astronomi. Ketiga kebutuhan
ini secara umum berkaitan dengan ketiga pembagian umum bidang matematika:
struktur, ruang, dan perubahan.
a)
Pelajaran tentang struktur dimulai dengan bilangan. Pertama
dan yang sangat umum adalah bilangan natural dan bilangan bulat berikut operasi
arimetikanya, yang dijabarkan dalam aljabar dasar. Sifat bilangan bulat yang
lebih mendalam dipelajari dalam teori bilangan.
b)
Ilmu tentang ruang berawal dari geometri, yaitu geometri
Euclid dan trigonometri dari ruang tiga dimensi (yang juga dapat diterapkan ke
dimensi lainnya), kemudian belakangan juga digeneralisasi ke geometri Noneuclid
yang memainkan peran sentral dalam teori relativitas umum. Bidang ilmu modern
tentang geometri diferensial dan geometri aljabar menggeneralisasikan geometri
ke beberapa arah: geometri diferensial menekankan pada konsep fungsi, buntelan,
derivatif, smoothness, dan arah. Sementara itu, dalam geometri aljabar,
objek-objek geometris digambarkan dalam bentuk sekumpulan persamaan polinomial.
c)
Mengerti dan mendeskripsikan perubahan pada kuantitas yang
dapat dihitung adalah suatu yang biasa dalam ilmu pengetahuan alam, dan
kalkulus dibangun sebagai alat untuk tujauan tersebut. Konsep utama yang
digunakan untuk menjelaskan perubahan variabel adalah fungsi. Banyak permasalahan
yang berujung secara alamiah kepada hubungan antara kuantitas dan laju
perubahannya, dan metoda untuk memecahkan masalah ini adalah topik dari
persamaan differensial.
d)
Untuk merepresentasikan kuantitas yang terus menerus
digunakanlah bilangan riil. Di sisi lain, studi mendetail dari sifat-sifatnya
dan sifat fungsi nilai riil dikenal sebagai analisis riil. Agar dapat
menjelaskan dan menyelidiki dasar matematika, bidang teori pasti, logika
matematika, dan teori model dikembangkan. Bidang-bidang penting dalam
matematika terapan ialah statistik, yang menggunakan teori probabilitas sebagai
alat dan memberikan deskripsi itu, analisis dan perkiraan fenomena dan
digunakan dalam seluruh ilmu. Analisis bilangan menyelidiki teori yang secara
tepat guna memecahkan bermacam masalah matematika secara bilangan pada komputer
dan mengambil kekeliruan menyeluruh ke dalam laporan.
0 Comments