Artikel

6/recent/ticker-posts

Langkah Pembelajaran Terbimbing

Untuk menghindari kegagalan dan memaksimalkan kegiatan siswa dan guru dalam proses penemuan, maka pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing harus direncanakan. Pembuatan perencanaan harus memperhatikan :
(a) pengetahuan prasyarat yang dimiliki siswa dan mendukung proses penemuan,
(b) pengetahuan tentang aktivitas yang mungkin dilakukan siswa,
(c) peran guru dalam kegiatan penemuan,
(d) sumber atau sarana belajar yang diperlukan, misanya lembar kerja, dan
(e) hasil akhir yang harus ditemukan siswa.
Suchman (Kartawisastra dkk, 1980:3) menyebutkan sembilan langkah “Guided Discovery Lesson “ (pembelajaran penemuan terbimbing). Langkah-langkah yang di maksud adalah sebagai berikut :
1.      Adanya masalah/problem yang akan dipecahkan yang dinyatakan dalam berbagai “pernyataan” atau “pertanyaan”.
2.      Jelas disebutkan tingkatan/kelas siswa yang akan mengikuti pembelajaran.
3.      Konsep atau prinsip yang harus ditemukan siswa ditulis dengan jelas
4.      Perlu disediakan alat/bahan sesuai dengan kebutuhan siswa dalam melaksanakan kegiatan penemuan.
5.      Diskusi pengarahan dilakukan dalam bentuk tanya jawab antara siswa dan guru sebelum para siswa melakukan kegiatan penemuan.
6.      Kegiatan pembelajaran penemuan dapat berupa penyelidikan/percobaan untuk menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.
7.      Proses berfikir kritis perlu dijelaskan untuk menunjukkan adanya “mental operation” siswa yang diharapkan dalam kegiatan.
8.      Pertanyaan-pertanyaan yang mengarah kepada pengembangan kegiatan penyelidikan siswa perlu diberikan.
Catatan guru meliputi penjelasan tentang bagian-bagian yang sulit dari pelajaran dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilannya, terutama bila kegiatan penyelidikan mengalami kegagalan atau tidak berjalan seperti yang direncanakan.
Sedangkan menurut Rachmadi (2004:5-6) agar pelaksanaan model penemuan terbimbing ini berjalan dengan efektif, beberapa langkah yang mesti ditempuh guru matematika adalah sebagai berikut :
Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data secukupnya, perumusannya harus jelas, hindari pernyataan yang menimbulkan salah tafsir sehingga arah yang ditempuh siswa tidak salah.dari data yang diberikan oleh guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganalisis data terebut. Dalam hal ini, bimbingan guru dapat diberikan sejauh yang diperlukan saja. Bimbingan ini sebaiknya mengarahkan siswa untuk melangkah ke arah yang hendak dituju, mlelalui pertanyaan-pertanyaan atau LKS. Siswa menyusun konjektur (prakiraan) dari hasil analisis yang dilakukannya.
Bila dipandang perlu, konjektur yang telah dibuat oleh siswa tersebut di atas diperiksa oleh guru. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan kebenaran prakiraan siswa sehingga akan menuju arah yang hendak dicapai.
Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran konjektur tersebut maka verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan juga pada siswa untuk menyusunnya. Disamping itu perlu diingat pula bahwa induksi tidak menjamin 100% kebenaran konjektur.

Sesudah siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan soal latihan atau soal tambahan untuk memeriksa apakah hasil penemuan itu benar atau tidak.

Post a Comment

0 Comments